BERITA OLAHRAGA: October 2018

Sunday, October 28, 2018

Gagal Finish di MotoGP MotoGP Australia, Marc Marquez Kecewa

Berita Pokerintan88, Marc Marquez dan Johann Zarco mengalami insiden di MotoGP Australia, Minggu (28/10/2018).

Di lap ke-9 usai melahap trek lurus dan hendak masuk ke tikungan, secara tak terduga Johann Zarco menyeruduk Marc Marquez.

Akibatnya Johann Zarco langsung terjatuh dan gagal melanjutkan balapan.

Sementara Marc Marquez meski berhasil bertahan di atas motornya, tapi akhirnya harus gagal finish karena motornya mengalami kerusakan cukup parah.

"Aku tak tahu apa yang terjadi, dan sejujurnya aku sempat marah karena aku merasa ada yang membentur bagian belakang motorku," ujar Marc Marquez dikutip dari Crash.net.

"Lalu setelah aku kembali ke paddock dan melihat tayangan ulangnya, aku paham, dan itu adalah murni kecelakaan," sambungnya.

Menurut Marquez, insiden itu bisa terjadi karena di trek itu pembalap biasa melakukan slipstream untuk mendapatkan kecepatan.

Namun Johann Zarco yang melakukan slipstream di belakang Marquez terlihat tak bisa mengelak saat Marquez mulai melakukan pengereman.

Meski sempat merasa kesal, Marquez mengaku sudah bicara dengan Zarco dan tidak akan membesar-besarkan masalah ini.

"Mungkin kalian bisa bilang, harusnya Zarco mempertimbangkan aksi slipstream-nya itu, tapi ini adalah kecelakaan balap, aku sudah bicara dengan Zarco," ujar Maquez.

"Aku merasa sangat beruntung hari ini, karena kami masih dalam keadaan baik-baik saja, inilah hal yang terpenting," tutup pembalap yang sudah memastikan gelar Juara Dunia musim 2018 ini.

POKERINTAN88.com Situs AGEN POKER dan AGEN DOMINO 99 online Terbaik & terpercaya di Indonesia. POKERINTAN88.com memberikan pelayanan 24 jam Deposit & Withdraw cepat dan aman dengan minimal deposit hanya Rp.20.000. Kami hadir untuk para pencinta POKER ONLINE dan DOMINO ONLINE uang asli dengan bonus jackpot serta berbagai promo menarik. POKERINTAN88.com menggunakan sistem enkripsi server yang tinggi sehingga menjamin keamanan data member. Mari segera bergabung bersama kami POKERINTAN88.com agen Judi Poker online Indonesia Terbaik & Terpercaya.

Hasil French Open 2018 - Marcus/Kevin Harus Puas Sebagai Runner UP

Berita Pokerintan88, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo terpaksa puas menjadi runner-up setelah ditundukkan wakil China, Han Chengkai/Zhou Haodong, 21-23, 21-8, 17-21, Minggu (28/10/2018).

Hasil ini terbilang mengejutkan mengingat Marcus/Kevin adalah pasangan unggulan teratas, sedangkan Han/Zhou justru berstatus non-unggulan.

Namun, predikat itu tidak berlaku di atas lapangan.

Bermain lepas, Han/Zhou membuktikan bahwa mereka layak diwaspadai para pasangan ganda putra elite dunia.

Gim kesatu dibuka dengan kurang baik oleh Marcus/Kevin. Mereka tertinggal 0-2 dan 2-4 dari Han/Zhou.

Duet berjulukan Minions itu baru bisa membalikkan keadaan dan unggul 6-4 setelah meraih empat poin beruntun melalui pukulan-pukulan smes keras.

Setelah itu, duel antara Marcus/Kevin dan Han/Zhou berlangsung sengit.

Kedua pasangan bergantian mendulang poin hingga skor 10-10, sebelum Han/Zhou menutup fase interval dalam keunggulan tipis 11-10.

Pada paruh kedua, pertarungan Marcus/Kevin dan Han/Zhou masih ketat.

Kesalahan Kevin dalam menerima servis Han membuat mereka tertinggal 17-18 dalam perebutan poin-poin kritis.

Namun, smes keras Marcus yang membelah pertahanan pasangan lawan berbalik membawa Minions unggul 19-18.

Marcus/Kevin lalu mencapai game point dalam kedudukan 20-18 setelah memetik poin berikutnya.

Akan tetapi, Han/Zhou yang belum mau menyerah. Mereka meraih dua poin beruntun untuk memaksa terjadinya setting point.

Marcus/Kevin lagi-lagi meraih game point setelah meraih poin berikutnya, tetapi tiga poin beruntun yang dipetik Han/Zhou memastikan mereka memenangi gim kesatu.

Gagal memenangi gim kesatu membuat Marcus/Kevin tampil lebih agresif pada gim kedua.

Setelah imbang 1-1, Minions langsung memegang kendali permainan dengan unggul 7-1 dan 11-3.

Selepas jeda, Marcus/Kevin kian nyaman dengan permainan mereka sendiri.

Sebaliknya, Han/Zhou kesulitan melepaskan diri dari tekanan lawan. Alhasil, mereka cuma bisa menambah lima poin pada paruh akhir gim kedua.

Sementara itu, Marcus/Kevin terus mendulang poin demi poin hingga akhirnya menang dengan skor telak.

Pada gim ketiga, Han/Zhou kembali menemukan kepercayaan diri. Mereka berturut-turut unggul 2-0, 5-2, dan 8-5 sebelum mencapai interval dengan skor 11-10.

Han/Zhou meneruskan keunggulan mereka atas Marcus/Kevin saat paruh akhir gim penentuan dimainkan.

Dua kesalahan beruntun yang dilakukan bergantian oleh Marcus/Kevin membuat mereka semakin tertinggal 14-18 dari Han/Zhou.

Satu pukulan silang di depan net dari Kevin kembali membuka asa bagi Minions.

Sebab, melalui aksi tersebut, mereka menipiskan selisih skor menjadi 17-19.

Akan tetapi, momentum Han/Zhou belum sepenuhnya lepas.

Melakoni reli sepanjang 41 pukulan, Han/Zhou mendapatkan match point mereka dalam kedudukan 20-17.

Tanpa menunggu lama, Han/Zhou langsung menuntaskan pertandingan dengan kemenangan setelah memetik poin berikutnya.

Dengan hasil ini, Indonesia dipastikan gagal meraih satu pun gelar dari French Open 2018.

Sementara itu, kemenangan Han/Zhou membuat China pulang dengan dua titel.

Satu gelar lain akan diperebutkan oleh Chen Long dan Shi Yuqi pada laga final tunggal putra.

Terima Kasih Timnas U-19 Indonesia, Walau Harus Menyerah 0-2.

Berita Pokerintan88, Timnas U-19 Indonesia harus mengakui keunggulan sang juara bertahan, Jepang dalam partai perempat final Piala Asia U-19 2018 yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu malam (28/10).

Sama-sama ingin lolos ke babak semi final, baik timnas U-19 Indonesia maupun Jepang langsung mengambil inisiatif menyerang sejak awal pertandingan.

Pada menit ke-9, pasukan Garuda Nusantara terlebih dahulu menebar ancaman ke lini pertahanan Jepang lewat kerja sama apik antara Firza Andika dan Witan Sulaiman, namun sayang rapatnya barisan para pemain bertahan Samurai Biru masih gagal berbuah menjadi gol.

Dua menit berselang, Jepang sebenarnya berhasil mencetak gol melalui sundulan Daiki Hashioka, beruntung gol tersebut dianulir wasit karena pemain bernomor punggung 4 tersebut sudah berada dalam posisi offside.

Di menit ke-28, giliran skuad asuhan Indra Sjafri yang mendapatkan kesempatan melalui tendangan bebas usai Syahrian Abimanyu dilanggar oleh kapten timnas U-19 Jepang.

Saddil Ramdani yang menjadi eksekutor pun langsung mengirimkan umpan ke kotak penalti Jepang, namun sayang pergerakan Syahrian Abimanyu sedikit terlambat sehingga hanya menghasilkan tendangan gawang bagi pasukan Negeri Matahari Terbit.

Nggak berhenti sampai di situ, timnas U-19 Indonesia kembali mengancam gawang yang dijaga Kosei Tani pada menit ke-37 melalui kerja sama antara Witan dan Saddil.

Beruntung bagi tim besutan Masanaga Kageyama, tendangan dari pemain Persela Lamongan ini hanya melenceng di sisi kiri gawang mereka.

Tak ingin kalah, Hiroki Ito dan kawan-kawan berusaha menggempur barisan pertahanan tuan rumah, hasilnya Saito Mitsuki berhasil menjebol gawang Muhammad Riyandi lewat sepakan kerasnya dari luar kotak penalti pada menit ke-40.

Gol dari Mitsuki ini sekaligus menutup babak pertama untuk keunggulan Jepang, 1-0 Samurai Biru memimpin atas pasukan Garuda Nusantara.

Babak kedua, Jepang langsung mengambil inisiatif menyerang untuk bisa memperlebar keunggulan, begitu juga Indonesia yang terus berusaha menggempur sisi pertahanan lawan demi menyamakan kedudukan.

Pada menit ke-65, skuad asuhan Indra Sjafri sempat mendapatkan peluang melalui aksi dari Witan Sulaiman, namun sayang sigapnya Kosei Tani masih berhasil menjaga gawangnya dari kebobolan.

Dua menit berselang, timnas U-19 Indonesia kembali mendapatkan peluang dari tendangan bebas di menit ke-67, beruntung bagi Samurai, Biru sepakan keras dari Saddil Ramdhani masih belum bisa menembus gawang mereka.

Pada menit ke-70, Muhammad Riyandi harus memungut bola dari gawangnya untuk kedua kali setelah tim tamu berhasil menambah keunggulan lewat tendangan Taisei Miyashiro usai mendapat umpan dari Takefusa Kubo.

Tertinggal dua gol, Indra Sjafri pun memasukkan Todd Rivaldo Ferre menggantikan Kadek Raditya pada menit ke-74 guna menambah daya gedor serangan pasukan Garuda Nusantara.

Nggak ingin mengecewakan para pendukungnya, Indonesia pun terus menggempur pertahanan Jepang untuk mencetak gol ke gawang Kosei Tani.

Sayang, sampai akhir pertandingan, timnas U-19 Indonesia gagal mencetak gol sehingga tuan rumah harus menyerah dari Jepang dengan skor akhir 0-2.

Dengan hasil ini Jepang berhasil lolos ke babak semi final Piala Asia 2018, dan otomatis mendapatkan satu tiket untuk mengikuti Piala Dunia U-20 yang diadakan di Polandia tahun depan.

Meskipun gagal meraih kemenangan dari Samurai Biru, perjuangan dari anak asuh Indra Sjafri patut kita beri apresiasi yang sebesar-besarnya sob.

Sempat diremehkan banyak pihak, Witan Sulaiman dan kawan-kawan berhasil lolos ke babak final perempat final Piala Asia untuk pertama kalinya dalam 40 tahun terakhir setelah menghadapi lawan-lawan berat dalam fase grup.

Salut untuk perjuangan pasukan Garuda Nusantara, semoga hasil ini bisa menjadi pembelajaran ke depan supaya bisa lebih baik lagi dalam turnamen-turnamen selanjutnya.

Tegakkan kepala, kalian tetaplah pemenang di hati masyarakat Indonesia!

Saturday, October 27, 2018

El Clasico Pertama Tanpa Ronaldo Dan Messi, Apa Jadinya ?

Berita Pokerintan88, Sejak Cristiano Ronaldo hijrah ke Real Madrid, El Clasico yang merupakan laga sarat gengsi antara Real Madrid melawan Barcelona menjadi tentang Ronaldo vs Lionel Messi, pemain terbaik kedua kesebelasan. Di samping prestasi masing-masing individu, ada pengaruh media yang menjadikan El Clasico diprediksi akan terasa hambar tanpa ada keduanya, seperti yang akan terjadi pada lanjutan La Liga 2018/19, Minggu (28/10).

Ronaldo saat ini sudah hijrah ke Juventus. Messi sementara itu masih di Barca, namun dipastikan absen karena cedera. Laga ini menjadi El Clasico pertama tanpa ada Messi dan/atau Ronaldo sejak 2007.

Bersama Ronaldo dan/atau Messi, El Clasico telah digelar sebanyak 40 pertandingan. Debut Messi di El Clasico terjadi pada pekan ke-31 La Liga musim 2006/07 di Santiago Bernabeu. Pada laga itu, Barcelona dikalahkan oleh Real Madrid dengan skor 2-0 berkat gol Ruud Van Nistelrooy dan Raul Gonzalez. Sedangkan debut El Clasico bagi Ronaldo terjadi pada pekan ke-12 La Liga musim 2009/10 di Camp Nou. Ronaldo masuk menggantikan Karim Benzema pada menit ke-65. Dalam laga itu, Barca berhasil menang dengan skor tipis 1-0 atas sang rival berkat gol Ronaldinho. Pada laga itu pulalah pertemuan pertama antara Messi dan Ronaldo terjadi.

Kehebatan Ronaldo dan Messi memperuncing rivalitas Madrid dan Barca yang telah terjalin sejak berpuluh-puluh tahun lalu. Kedua pemain ini saling kejar dalam perebutan prestasi baik kolektif maupun individu. Diawali dengan Messi yang meraih Ballon d’ Or 4 tahun berturut-turut (2009, 2010, 2011, 2012), Ronaldo membalas raihan Messi dengan 2 Ballon d’or (2013 dan 2014). Kemudian Messi kembali memenangkan Ballon d’ Or tahun 2015. Ronaldo pun membalas kembali raihan Messi dengan 2 Ballon d’Or berturut turut (2016 dan 17). Ronaldo juga meraih empat penghargaa UEFA Best Player bersama Madrid, sedangkan Messi tiga bersama Barcelona.

Tak ayal, Ronaldo dan Messi pun mendominasi jagat sepakbola dunia dalam peraihan gelar pemain terbaik Eropa dan Dunia. Ronaldo dan Messi juga saling berebut gelar El Pichichi (top skor La Liga) setiap musimnya. Karenanya tak ada pemain yang lebih baik dari Ronaldo dan Messi di El Clasico dalam 8 musim terakhir.

Catatan gemilang Ronaldo dan Messi menjadikan El Clasico sebagai rivalitas yang lahir karena latar belakang Spanyol vs Katalunya mulai agak terlupakan. Ronaldo dan Messi menjadikan rivalitas Real Madrid vs Barcelona menjadi lebih sepakbola, bukan tentang gejolak politik Spanyol yang melekat selama berpuluh-puluh tahun.

Media nyatanya berperan besar terhadap "rivalitas" Ronaldo vs Messi dalam El Clasico. Menurut penelitian Maxwell E. McCombs dan Donald L. Shaw, media memiliki kekuatan besar dalam mempengaruhi dan membentuk pola pikir audiens. McCombs dan Shaw juga menerangkan bahwa media massa mempunyai kemampuan untuk membuat masyarakat menilai sesuatu yang penting berdasarkan apa yang disampaikan media. Hal ini dikenal dengan teori agenda setting.

Sementara teori media framing adalah perpanjangan dari teori agenda setting. Beberapa ahli komunikasi sepakat bahwa teori media framing media adalah teori efek media massa yang berpusat pada bagaimana sebuah pesan disajikan kepada khalayak. Robert Entman dalam artikelnya yang berjudul “Framing as a Fractured Paradigm” menyatakan bahwa media melibatkan seleksi dan penekanan agar berita lebih diperhatikan oleh khalayak. Pengertian praktisnya, framing adalah menyusun dan mengemas informasi tentang suatu peristiwa dengan maksud menggiring persepsi dan opini publik.

Teoriagenda setting dan teori media framing inilah yang membesarkan Ronaldo vs Messi. Semenjak kehadiran Ronaldo dan Messi di El Clasico, media-media, khususnya di Spanyol, selalu menonjolkan statistik dan prestasi yang diperoleh Ronaldo dan Messi. Tanpa disadari, pola pikir dan pandangan masyarakat mengenai El Clasico pun terpengaruh. Bahkan tak sedikit juga mereka yang menyaksikan El Clasico hanya ingin menyaksikan Ronaldo vs Messi saja.

Tak banyak media yang mengangkat kembali catatan Real Madrid vs Barcelona sebagai kesebelasan atau sejarah El Clasico ketika kedua kesebelasan akan bertanding. Pada akhirnya rivalitas politik dan ideologi menyusut menjadi "rivalitas" Ronaldo vs Messi saja. Bahkan mulai muncul asumsi liar bahwa Ronaldo dan Messi bermusuhan, sementara keduanya saling menyanggah tuduhan tersebut.

Dengan absennya Ronaldo dan Messi pada laga El Clasico kali ini, tentunya pemikiran kolektif mengenai El Clasico sebagai Ronaldo vs Messi memudar. Status Ronaldo dan Messi sebagai pemain terbaik pun mulai disaingi pemain lain, terbaru Luka Modric. Akan tetapi, suka atau tidak, persaingan Ronaldo-Messi pada laga El Clasico akan terus membekas di ingatan para penggila sepakbola di seluruh dunia.

Friday, October 26, 2018

Zhang Kangyang Presiden Baru Pemilik Sahan Inter Milan

Berita Pokerintan88, Jabatan presiden Inter Milan yang semula dipegang Erick Thohir secara resmi berpindah tangan ke pemuda asal China berumur 27 tahun.

Klub Liga Italia Serie A, Inter Milan, secara resmi mengumumkan presiden baru mereka pada Jumat (26/10/2018).

Adalah Zhang Kangyang - atau lebih dikenal dengan nama Steven Zhang - yang menggantikan pengusaha asal Indonesia Erick Thohir sebagai presiden Inter Milan.

Sebagaimana dikutip BolaSport.com dari ESPN FC, Steven Zhang merupakan anak dari Zhang Jindong yang merupakan owner Suning Holdings Group yang memegang sebagian besar saham Inter.

Meski baru menjabat sebagai presiden, Zhang yang kini menjadi presiden Inter ke-21, sudah bertugas di Inter sejak Suning Group membeli saham Thohir dan mantan pemilik klub, Massimo Moratti, sejak Juni 2016.

Di sisi lain, Erick Thohir yang kepemilikan sahamnya sebagian besar sudah terbeli masih menjabat sebagai presiden selama dua tahun sampai akhirnya ia menyerahkannya pada pemuda berumur 27 tahun tersebut.

Sementara itu susunan jabatan di bawah presiden masih belum tergantikan, dimana Javier Zanetti masih menjabat sebagai wakil presiden dan Alessandro Antonello sebagai manajer umum klub.

Saat dipegang oleh Thohir, Inter Milan tak meraih gelar apapun.

Prestasi yang mereka bisa banggakan saat dipegang Thohir adalah meraih tiket Liga Champions dengan mengalahkan Lazio di akhir musim 2017-2018.

Peraih treble winners 2010 (Liga Champions, Liga Italia Serie A, Coppa Italia) itu kini berupaya bangkit di musim ini lewat pelatih Luciano Spalletti dan beberapa pemain baru seperti Radja Nainggolan.

Walaupun baru dikalahkan Barcelona 0-2 di Grup B Liga Champions, Inter masih memiliki kans untuk lolos ke babak 16 besar karena sudah meraih dua kemenangan atas Tottenham Hotspur dan PSV Eindhoven.

Inter juga mencoba meningkatkan kualitas manajemen mereka, salah satu di antaranya adalah mencoba merekrut bekas transfer guru Juventus, Giuseppe 'Beppe' Marotta.

Duet CLBK ( Ciamik Lama Bersemi Kembali ) Di Hati Neymar Jadi Motif Kembali Bermain Di Barca

Berita Pokerintan88, Rumor kembalinya Neymar berseragam Barcelona menyeruak sejak sepekan terakhir. Berbagai media Eropa menyebutkan, Neymar ingin balik ke Barca karena merasa tak nyaman karena performa impresif yang ditampilkan Kylian Mbappe.

Ciamiknya Mbappe, disebut-sebut membuat Neymar khawatir. Dia mulai takut hanya akan jadi pelayan Mbappe di Paris Saint-Germain.

Namun, bukan itu alasan sebenarnya Neymar mau hengkang. Motif Neymar ingin pulang ke Barca sangat sederhana, yakni kangen Lionel Messi.

Harus diakui, salah satu alasan Neymar hengkang adalah ingin bermain tanpa bayang-bayang Messi.

Belakangan Neymar sadar, Messi adalah sosok yang bisa memotivasi untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Di sisi lain, La Pulga juga memiliki hubungan dekat dengan Neymar

Mundo Deportivo melansir, bukan cuma Messi yang dirindukan oleh Neymar. Pun dengan Luis Suarez dan sahabatnya yang sama-sama berasal dari Brasil, Philippe Coutinho.

Dengan alasan inilah, eks bomber Santos itu ingin kembali ke Barca, ketimbang memilih gabung dengan Real Madrid.

Kubo , Messi dari Jepang Versus Egy Maulana Vikri Siapa Lebih Tajam ?

Berita Pokerintan88, Timnas U-19 Indonesia akan menantang Jepang pada pertandingan perempat final Piala Asia U-19, Minggu (28/10/2018). Laga di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) nanti merupakan perjudian untuk kedua tim.

Mengapa? Merujuk regulasi yang telah ditetapkan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA), empat tim terbaik di Piala Asia U-19 akan otomatis melaju ke panggung Piala Dunia U-20 tahun depan di Polandia.

Jepang datang ke gelaran kali ini bermodalkan sebagai juara bertahan. Jika menilik pencapaian mereka di fase grup, anak-anak asuh pelatih Kagenawa Masanaga mereka tampil superior.

Rinciannya, di laga perdana, saat menghadapi Korea Utara pada 18 Oktober lalu, Jepang menang dengan skor 5-2. Dan berselang empat hari setelahnya, giliran Thailand yang harus merasakan kekalahan dengan skor 1-3. Dan di laga teraktual pada 25 oktober lalu, yakni menghadapi Irak, Jepang menang lima gol tanpa balas.

Modal berharga ini yang coba dibawa oleh salah satu penggawa tim berjuluk 'Samurai Biru Muda', Takefusa Kubo. Menurutnya, bukan pekerjaan mudah menghadapi Timnas U-19.

''Indonesia bermain di rumah mereka sendiri dan akan banyak suporter yang datang melihat pertandingan nanti. Kami tentu akan menunjukkan penampilan terbaik dalam pertandingan nanti dan kami akan berusaha memberikan semua yang terbaik,'' kata Kubo kepada pewarta usai laga menghadapi Irak.

Laga nanti akan menjadi pengalaman pertama buat Kubo menghadapi Timnas U-19. Kedua tim sebetulnya sempat bersua pada Maret 2018 dan Jepang menang 4-1 saat itu. Namun, Kubo tak masuk dalam rombongan pemain yang dibawa pelatih Kageyama Masanaga, Nah, menjelang laga yang sudah pasti disesaki suporter tuan rumah nanti, Kubo malah tak merasa gentar.

''Tidak ada rasa tegang sedikit pun karena saya justru senang bermain di Indonesia. Banyak suporter dan banyak juga pemain bagus yang akan bermain besok,'' kata Kubo.

Yang paling ditunggu-tunggu tentu saja adalah pertarungan Kubo dengan salah satu pemain depan Timnas U-19, Egy Maulana Vikri. Sebab, Kubo yang masih berusia 17 tahun telah menjajaki karier sepak bola senior dan bermain untuk tiga klub sejak berusia 15 tahun, yakni FC Tokyo U-23, FC Tokyo, dan menjadi pemain pinjaman di klub Yokohama F. Marinos.

Seiring prestasi gemilangnya, Kubo mendapatkan julukan 'Lionel Messi dari Jepang'. Sebab, lewat permainan kaki kirinya, Kubo mampu mencatatkan prestasi mentereng saat memperkuat FC Tokyo U-23 lewat 34 penampilannya.

Nah, jika Kubo punya keiistimewaan lewat kaki kirinya, Timnas U-19 juga punya Egy. Berselisih usia satu tahun, pemuda kelahiran Asam Kumbang, Sumatera Utara, ini telah terlebih dahulu menjajaki kompetisi Eropa dengan bergabung dengan Lechia Gdansk sejak Juli 2018 lalu.

Well, meski akan disandingkan dengan Egy, kubo mengaku tak tahu-menahu menyoal nama Egy. Kubo hanya fokus untuk menghadapi Timnas U-19.

''Saya tak tahu banyak soal dia. Tapi saya dan tim ini sempat bermain dengan Indonesia pada bulan Maret lalu di sini dan memang banyak pemain bagus di sini. Pada intinya, kami harus hati-hati dengan tim ini terlebih soal kecepatan Indonesia,'' katanya menutup.